User
Interface
User Interface yang baik adalah UI yang tidak disadari, maksudnya adalah pada saat user
berhadapan atau menemui suatu sistem dia mampu menjalankan sistem itu tanpa
adanya hambatan, sehingga dengan mudah mengetahui fungsi-fungsi yang ada dalam
sistem tersebut. Sebaliknya, jika interface dari suatu sistem sulit
untuk digunakan oleh user, ini akan mengakibatkan user frustasi
untuk menggunakannya, yang pada akhirnya, sistem yang telah dibangun dan
dilengkapi dengan berbagai fungsional tidak akan terpakai.
Tidak hanya itu, UI yang baik juga memungkinkan pengguna fokus pada
informasi dan task tanpa perlu mengetahui mekanisme untuk menampilkan
informasi dan melakukan task tersebut. Usahakan user merasa betah
dalam menggunakannya. Interface yang baik juga merupakan media untuk
mengetahui kemampuan sistem dan kemampuan user
A.
Tujuan Interface User
Tujuan
sebuah user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang tersedia
agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal ini
penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa
merupakan alat tertua—barangkali kedua tertua setelah gestur—yang dipakai orang
untuk berkomunikasi sehari-harinya. Praktis semua pengguna komputer dan
Internet—kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar
membaca—dapat mengerti tulisan.
Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan
agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen
user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks
singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa.
Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua
lambang ikon bisa bersifat universal.
Meskipun penting, namun sayangnya kadang penggunaan
bahasa, seperti pemilihan istilah, sering sekali dianggap kurang begitu
penting. Terlebih dari itu dalam dunia desain situs Web yang serba grafis,
bahasa sering menjadi sesuatu yang nomor dua ketimbang elemen-elemen interface
lainnya. Artikel ini akan mencoba memberikan beberapa pertimbangan pemilihan
bahasa dan istilah untuk meningkatkan usability melalui perbaikan komunikasi
dengan user.
B. Perbandingan Interface
1. Accessitabilitas (operabilitas &
persebsibilitas), adalah prinsip yang menekankan agar antarmuka dapat diakses oleh
berbagai pengguna dengan kemampuan yang berbeda-beda secara visual, auditori,
fisik dan kognitif serta berbeda pengalaman ataupun cara menyikapi teknologi.
2.
Visibilitas, prinsip yang menekankan agar antar muka dapat memperlihatkan
status system dan metode penggunaan system dengan jelas.
3.
Kesederhanaan, menyediakan antarmuka sesederhana mungkin dengan cara
- menyediakan hirarki visual yang jelas
- menyediakan default
- menyederhanakan aksi yang umum
- menyediakan keseragaman dan konsistensi
- mengeliminasi elemen yang tidak perlu.
C. Tipe-Tipe Interface
Interface ada dua jenis, yaitu :
1. Graphical User Interface (GUI) :
Menggunakan unsur-unsur multimedia (seperti gambar, suara, video) untuk berinteraksi dengan pengguna.
2. Text-Based : Menggunakan syntax/rumus
yang sudah ditentukan untuk memberikan perintah.
D. Tipe-Tipe Interaksi
1. Direct manipulation – pengoperasian
secara langsung: interaksi langsung dengan objek pada layar. Misalnya delete
file dengan memasukkannya ke trash.
Contoh: Video games.
> Kelebihan: Waktu pembelajaran user
sangat singkat, feedback langsung diberikan pada tiap aksi sehingga kesalahan
terdeteksi dan diperbaiki dengan cepat.
> Kekurangan : Interface tipe ini rumit
dan memerlukan banyak fasilitas pada sistem komputer, cocok untuk penggambaran
secara visual untuk satu operasi atau objek.
2. Menu selection – pilihan berbentuk menu:
Memilih perintah dari daftar yang disediakan. Misalnyasaat click kanan dan
memilih aksi yang dikehendaki.
> Kelebihan : User tidak perlu ingat
nama perintah. Pengetikan minimal. Kesalahan rendah.
> Kekurangan :Tidak ada logika AND atau
OR. Perlu ada struktur menu jika banyak pilihan. Menu dianggap lambat oleh
expert user dibanding command language
3. Form fill-in – pengisian form : Mengisi
area-area pada form. Contoh: Stock control.
> Kelebihan : Masukan data yang
sederhana. Mudah dipelajari.
> Kekurangan : Memerlukan banyak tempat
dilayar. Harus menyesuaikan dengan form manualdan kebiasaan user
4. Command language – perintah tertulis:
Menuliskan perintah yang sudah ditentukan pada program. Contoh: operating
system.
> Kelebihan : Perintah diketikan
langsung pada system. Misal UNIX, DOS command. Bisa diterapkan pada terminal
yang murah.Kombinasi perintah bisa dilakukan. Misal copy file dan rename nama
file.
> Kekurangan:Perintah harus dipelajari
dan diingat cara penggunaannya – tidak cocok untuk user biasa.Kesalahan pakai
perintah sering terjadi. Perlu ada sistem pemulihan kesalahan.Kemampuan
mengetik perlu.
5. Natural language – perintah dengan
bahasa alami: Gunakan bahasa alami untuk mendapatkan hasil. Contoh: search
engine di Internet.
> Kelebihan: Perintah dalam bentuk
bahasa alami, dengan kosa kata yang terbatas (singkat), misalnya kata kunci
yang kita tentukan untuk dicari oleh search engine. Ada kebebasan menggunakan
kata-kata.
> Kekurangan: Tidak semua sistem cocok
gunakan ini. Jika digunakan maka akan memerlukan banyak pengetikan.
Kesimpulan
Kita dapat mengkomunikasikan fitur-fitur
sistem yang tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem, sebagai
contoh pada saat user
berhadapan atau menemui suatu sistem dia mampu menjalankan sistem itu tanpa
adanya hambatan, sehingga dengan mudah mengetahui fungsi-fungsi yang ada dalam
sistem.
Sumber :
http://www.master.web.id/mwmag/issue/02/content/bdt-bahasa_dalam_user_interface/bdt-bahasa_dalam_user_interface.html
http://dhobjr.blogspot.com/2011/06/tugas-imk-tentang-perbandingan-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar